Wednesday 25 January 2017

Strategi Melatih Kemandirian Siswa dalam Pembelajaran

Pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas merupakan proses transformasi ilmu pengetahuan, sikap dan tingkah laku, serta keterampilan kepada siswa. 

Proses ini mengarahkan tugas guru sebagai pengajar, pendidik dan sekaligus pelatih dalam pembelajaran. Proses transformasi dalam pembelajaran bertujuan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik. 

Salah satu potensi yang perlu ditumbuhkembangkan dalam pembelajaran adalah sikap mandiri. Diharapkan siswa menunjukkan kemandirian dalam aktivitas belajar yang berlangsung di ruang kelas. Mengapa perlu pengembangan sikap mandiri pada siswa? 

Kemandirian dalam belajar menjadi bekal penting bagi siswa untuk menjalani hidup dan kehidupan setelah mereka terjun ke tengah masyarakat kelak di kemudian hari. Mereka akan menjadi pribadi yang mandiri dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang dihadapi

Ada dua hal penting yang perlu dikemukakan dalam pembahasan ini berkaitan dengan kemandirian siswa, yaitu peranan guru dalam pembelajaran dan strategi melatih sikap mandiri dalam pembelajaran. Yuk, kita ikuti selanjutnya.

Peran guru dalam pembelajaran


Ada 3 tugas pokok guru dalam pembelajaran. Sebagai pengajar, pendidik dan pelatih. Sebagai pengajar, guru bertugas mentransformasi ilmu pengetahuan dalam pembelajaran melalui strategi dan metode tertentu.

Dalam proses transformasi ini guru menjadi seorang fasilitator kebutuhan siswa dalam belajar. Memberikan rujukan dan referensi tentang sumber dan bahan belajar yang dibutuhkan siswa. Namun guru termasuk salah satu sumber belajar, disamping berbagai bahan belajar lainnya, seperti buku pelajaran, media pembelajaran, alat peraga belajar, dan semua sumberdaya di lingkungan sekolah.

Proses transformasi dalam pembelajaran sesungguhnya juga menempatkan guru sebagai mediator, perantara antara siswa dan sumber/bahan belajar yang ada. Oleh sebab itu, tepat dikatakan kalau guru itu sesungguhnya untuk membelajarkan siswa, bukan hanya sekadar mengajar. Artinya, proses tranformasi di ruang kelas lebih difokuskan pada upaya menciptakan kondisi bagaimana siswa dapat belajar.

Sebagai pendidik, guru bertugas mentransformasikan nilai-nilai sikap dan tingkah laku serta budi pekerti luhur. Nilai-nilai ini terintegrasi dalam sumber dan bahan belajar yang diberikan oleh guru. Oleh sebab itu, semua mata pelajaran yang ada di sekolah sudah memuat nilai-nilai sikap positif, tingkah laku yang baik dan nilai budi pekerti luhur.

Tugas sebagai pelatih dalam pembelajaran menempatkan guru untuk memberdayakan potensi keterampilan dasar dan sikap mandiri pada siswa. Potensi ini tercermin dari keterampilan siswa ketika melakukan aktivitas belajar di ruang kelas.

Bagaimana strategi melatih kemandirian siswa?

Melatih kemandirian siswa dalam pembelajaran kiranya menjadi problema yang cukup pelik. Banyak hambatan dan kendala dalam menerapkan teori bagaimana melatih siswa bersikapmandiri. Namun demikian, upaya mengatasi masalah tersebut tetap diupayakan melalui strategi-strategi tertentu. Alternatif strategi dimaksud bertitik tolak pada konsep:

1.Rasa percaya diri siswa

Pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas perlu menumbuhkan nuansa rasa percaya diri pada siswa. Percaya diri untuk menguasai materi pelajaran maupun melakukan aktivitas belajar. 

Siswa dapat menunjukkan rasa percaya diri untuk mengajukan pertanyaan pada guru, menjawab pertanyaan guru maupun temannya ketika proses belajar berlangsung. Percaya diri untuk tampil ke depan kelas, berdiskusi kelompok dan lain sebagainya.

http://www.matrapendidikan.com/2016/01/strategi-melatih-kemandirian-siswa.html

Artikel Terkait

Oldest Page